Cherreads

Chapter 180 - Teacher Trial

Seperti apa yang diharapkan saat ini Storm dilantik menjadi guru dadakan di Zirzota Elite School. Teacher Rem Scraster, guru matematika langsung mengajar sesuai jadwalnya.

Tentunya Jester juga mendapat bagian yang sama, dia menjadi badut resmi yang menyapa setiap siswa disekolah itu.

Pemandangan seperti ini membuat semua siswa tidak menyangka jika mempunyai guru baru, tetapi mereka memakluminya karena ini menyangkut karir seseorang.

"Bagaimana sekarang kau puas sekarang?"

Emmanuel duduk dengan kesal terpaksa mengangkat Storm menjadi guru baru.

Dikarenakan statusnya masihlah berada dibawah keluarga Everyn yang berkuasa. Mau tidak mau Emmanuel menghormati nona Everyn dan menyetujui keinginannya.

Yaitu menjadikan pacarnya sebagai guru disekolah bergengsi ini dengan waktu tidak lama. Seperti permintaan Rem itu sendiri yang tidak ingin menjadi guru sungguhan disekolah ini.

"Ini bagus, tetapi sepertinya aku sering tidak mengajar?"

Storm baru sadar tinggal beberapa hari lagi dia akan memulai petualangannya di TGV Games.

Namun Storm tidak terlalu memikirkannya, dia hanya perlu meminta tambahan waktu lagi agar bisa mempersiapkan semuanya.

"Kakak cocok sekali menjadi guru matematika?"

Arabels menatap kagum kepada Rem.

Pacarnya mengenakan kemeja rapi dengan nuansa rompi hitam, entah darimana rompi itu berasal. Tetapi ketampanannya semakin terlihat apabila profesinya seorang guru.

Arabels dengan riang bertingkah manja didepan Rem.

"Aku mengikuti keinginanmu untuk kali ini...

"Tapi dilain waktu aku akan berfikir dua kali menjadi seorang guru!"

Storm sama sekali terfikir bisa menjadi seorang guru yang mengajar siswa 2 sekolah.

Harga dirinya sebagai makhluk kuat tentu tak sudi apabila turun drajat menjadi guru rendahan. Storm sama sekali tidak puas dengan ini semua, tetapi demi Arabels dia melakukannya.

Storm sangat tahu sikap Arabels ini, dia akan bertingkah nekat apabila dia menolaknya.

"Tidak apa kak, aku senang bisa melihatmu tampil seperti walau mungkin cuma sekali saja?"

Arabels merasa sedih mendengar perkataannya itu tetapi dia tidak bisa memaksanya.

Pacarnya juga mempunyai kesibukannya sendiri dan dia tidak bisa menuntutnya mengikuti apa yang dia inginkan. 

Setidaknya untuk hari ini saja, Arabels akan melihat pertama dan terakhir pacarnya menjadi seorang guru.

"Apa lihat lihat? Pergi sana kau!"...

Usir Storm pada Jester yang menguping pembicaraan mereka berdua.

"Baik tuan!"

Jester berlari terbirit birit diusir oleh tuan Rem lalu segera meninggalkan tempat ini.

"Kau memang kekasihku yang baik Ara, meski aku tak bisa memenuhi harapanmu...

"Maka biarkan untuk kali ini saja melihatmu bahagia, setidaknya kau memgerti tentang kesibukanku!"

Storm mengusap rambut hitam rapi terurai Arabels sambil tersenyum senang mempunyai kekasih baik seperti dirinya itu.

Arabels tersenyum ceria tak henti hentinya menatapnya dengan berkaca kaca.

"Aku mengerti kak!"

"Biarkan sehari saja aku melihatmu menjadi seorang guru, lalu kakak bisa kembali melanjutkan masalahmu kak!"...

Arabels tidak mempermasalahkannya sama sekali dan dia akan mendukungnya sepenuh hati.

"Uhuk, Uhuk!

Emmanuel batuk dengan sengaja melihat drama didepan mejanya itu.

"Sekarang kau bisa memulai mengajarmu Rem, dan ingat jangan buat kesalahan apapun disekolah ini...

Emmanuel sebenarnya tak masalah apabila Rem menjadi guru untuk hari ini, atau beberapa hari saja.

Namun Emmanuel sedikit kesal sebab dirinya yang seorang duda kelas atas harus panas melihat dua anak muda bermesraaan didepannya.

Andai mereka berdua tahu, jika waktu dia muda dulu terkenal sebagai bucin ulung. Tentu keromantisannya waktu dulu tidak bisa dijelaskan, setiap katanya bagaikan puisi yang menyentuh hati.

"Baiklah, ayo Ara!"

Storm mengangguk mengerti lalu dia mengenggam erat tangan halus Arabels.

"Baik kak!"

Arabels menyahutnya dengan anggukan cepat sembari menatapnya penuh makna.

Lalu keduanya segera berjalan bergandengan tangan bersama menuju kelas X D, dimana kelas Arabels berada.

Tentunya Storm saat ini akan mengajar sebagai guru disekolah ini. Meski dia tidak bisa menjadi guru permanen lantaran dia sibuk, tetapi demi Arabels dia akan mewujudkan keinginan sederhananya ini.

More Chapters