Cherreads

Chapter 4 - Bab 4 bangkitnya yang terpilih

amel, sarah, zeks, dan rey keluar dari tempat mereka sembunyi dengan waspada pada raida.

"Bukankah aku menyuruh kalian untu pergi...? Lalu kenapa kalian masih di sini?" kata raida dengan wajah datar

"Kau... Bagai mana kau bisa kau sekuat itu?, dan bagai mana kau bisa mengalahkan moster tadi?, kau manusia atau bukan?" kata rey dengan waspada dan hati hati

"Benar... Kau manusia atau bukan? Bagai mana kau bisa melakukan hal seperti tadi" kata zeks

Raida hanya menghela nafas saat mereka mengatakan itu

"Sudah ku duga kalian akan bicara seperti itu" kata raida

"Manusia atau bukan aku ini sekarang aku tak peduli... Dan kaliam juga tidak perlu tau. Yang harus kalian tau sekarang hanyalah bumi sekarang ini tidak aman" kata raida

"Apa maksud mu dengan tidak aman?" kata amel

"Alien dan moster di luar sana mengincar sesuatu yang ada di bumi" kata raida

"Apa sebenarnya yang mereka incar?" tanya amel

"Kalian seharusnya sudah tau apa yang di katakan moster tadi" balas raida

"Kristal kehidupan dan kekuatan raja pertama" kata rey

"Ya... Itu lah yang mereka incar" kata raida

"Tapi kenapa kedua benda itu ada di bumi dan di mana letak kedua benda itu?" tanya sarah

"Untuk letak nya aku juga tak tau, sekarang ini aku juga sedang mencarinya" balas raida

"Apa sebenarnya kedua benda itu?" tanya rey

"Kekuatan raja pertama adalah kekuatan pendiri pasukan kami, kekuatan itu sangat besar dan kuat jika jatuh ke tangan yang salah seluruh alam semesta pasti akan hancur, dan untuk keristal kehidupan aku kekurangan informasi tapi jika krista itu sampai di ambil bumi dan seluruh kehidupan di bumi akan musnah" kata raida

"Bagaimana umat manusia bisa bertahan dari serangan moster moster itu" kata zeks dengan panik

"Apa kalian ingin melindungi bumi?, jika ya aku akan memberikan kalian kekuatan" kata raida

"Apa maksud mu...? Apa manusia lemah seperti kami bisa" tanya rey

"Tentu saja kenapa tidak" balas raida

"Tapi bagai mana" tanya amel

"Entah apa kejadian ini kalian mengingat nya, 4 tahun lalu pancara cahaya yang memancar kelangit" kata raida

"Kejadian itu adalah kejadian yang sangat misterius, waktu itu tak di temukan apapun di sana" kata rey

"Itu adalah aku saat pertama kali mendapat kekuatan" balas raida

"Apa" semua orang kaget saat raida mengatakan itu

"Sekarang ini banyak kekuatan pada diri ku, aku sudah mengawasi kalian selama ini, setelah aku mengawasi kalian kalian adalah orang yang layak" kata raida

"Tapi aku ada pertanyaan?" kata sarah

"Apa?" tanya raida

"Expresi di wajah mu, selalu datar dan serius, kenapa kau tak tersenyum" tanya sarah

"Hei... Kenapa kau menanyakan hal itu?" bisik zeks pada sarah

"Memangnya kenapa kalau aku jarang tersenyum" balas raida

"Tak perlu membahas ini lagi, sekarang apa kalian mau menerima kekuatan ku, dan melindungi bumi dan seluruh alam semesta" kata raida

"Jika kami memiliki kekuatan apa kami bisa mengalahkan moster seperti mu" tanya amel

"Ya, jika kalian selalu berlatih kalian bisa mengalahkan musuh yang lebih kuat dari yang tadi" kata raida

"Kalau begitu, aku menerimanya" kata amel

"Hei... Amel jangan terburu buru" kata rey

"Birikan alasan kenapa kau menerima kekuatan ku" balas raida

"Aku ingin melindungi banyak orang, aku ingin mengambil kekuatan dari mu karena aku ingin melindungi orang orang dari moster yang datang ke bumi, agar tidak ada korban yang berjatuhan" kata amel

"Aku juga... Aku ingin jadi pahlawan" kata zeks

"Aku juga ingin melindungi semua orang" kata sarah

"Kalau begitu aku juga mau melindungi semua orang" kata rey

"Kalau kalian semua setuju baik lah aku akan memberikannya pada kalian" kata raida

Raida mengeluarkan 4 bola cahaya dari tubuhnya, bola bola cahaya itu berwarna, pink kuning, biru,dan hijau,

"Pertanyaan terakhir, apa kalian mau jika kalian mati demi melindungi bumi" kata Raida

Saat pertanyaan itu di lontarkan mereka terdiam dan hanya saling menatap, setelah beberapa saat mereka menganggukan kepala yang berarti mereka menerimanya

"ya kami rela" kata amel

"Bersiap lah" kata Raida

Ke empat bola cahaya itu melesat dan masuk ke dalam tubuh, amel, sarah, zeks, dan rey

Tubuh mereka memancarkan cahaya seperti bula cahaya yang masuk ke dalam tubuh mereka, amel berwarna pink, sarah berwarna kuning, zeks berwarna hijau, dan rey berwarna biru

Pada saat tubuh mereka memancarkan cahaya, mereka merasakan panas dan rasa sakit yang luar biasa di tubuh nya, tapi tidak sampai memancarkan cahaya ke langit seperti Raida dulu, setelah cahaya nya mulai meredup rasa sakit yang mereka terima mulai menghilang

"Apa sudah selesai?" kata rey

"Ya, sudah selesai kalian sekarang memiliki kekuatan yang besar cobalah" kata raida

"Kenapa kami tak memancarkan cahaya ke langit seperti mu" kata zeks

"Karena kita berbeda" balas Raida

Rey mencoba kekuatannya dia mencoba memukul puing puing reruntuhan dari gedung, setelah pukuluan di lontar kan puing puing itu retak dan meninggalkan bekas pukulan

"Berlatih lah menggunakan kekuatan mu dan kau akan bisa menghancurkan nya" kata Raida

"Semuanya hancur di sini" kata amel

"Aku akan mengurusnya" kata Raida

Raida menjentikan jari lalu pada saat itu, waktu seakan mundur puing puing kedung yang hancur kembali ke tempat semula dan gedung yang awalnya hancur sekarang sudah di perbaiki

Amel, sarah, zeks, dan rey kaget saat menyaksikan hal itu

"Apa ini?" kata zeks

"Pengendalian ruang dan waktu" kata rey

"Banar, kau pintar juga" kata Raida

"Ternyata kekuatan mu sehebat ini ya" kata amel

"Selama kalian giat untuk berlatih kalian akan menjadi sangat kuat" kata Raida

"Kalian pulang lah kerumah kalian" kata Raida sambil berjalan pergi

"Lalu apa yang harus kami lakukan" kata amel

"Besok aku akan memberitahu kalian" kata Raida lalu menghilang

Mereka semua pun kembali kerumah masih masih, amel yang sudah sampai di rumahnya langsung masuk kamar dan berbaring di kasur,

Dia mandangi tangannya sendiri,

Raida yang sedang duduk di atap sebuah gedung hanya terdiam memandangi pemandangan kota yang di penuhi lampu malam.

"Sekarang bumi sedang dalam bahaya, aku sudah mendapat orang orang yang kupikir layak, tapi itu saja tak cukup" kata Raida lalu berdiri

"Aku merasa kalau dia sedang mengintai dari luar sana, dia pasti akan datang ke bumi suatu hari nanti, warga bumi tenang saja... Aku Raida khoirul anwar telah kembali dan akan melindungi bumi" kata Raida sambil melompat dari gedung dan menghilang.

Pagi hari di sekolah keadaan kelas sama seperti biasanya ramai oleh candaan murid

Amel bingung akan keramaian itu, karena semua murid yang ada di kelas tidak ada yang membahas serangan monster kemarin,Amel menghampiri Raida yang sedang duduk di mejanya.

"Hei... Apa yang terjadi kenapa mereka bisikap normal?, seakan mereka tak mengingat kejadian serangan monster kemarin?" tanya amel pada Raida

"Aku memanipulasi ingatan semua orang yang menyaksikan kejadian itu" balas Raida

"Apa..." kata amel karena kaget

"Kenapa kau melakukan itu...?" tanya amel

"Karena mereka tidak boleh mengetahui keberadaan kita" balas Raida

"Kenapa..." tanya amel

"Belum saatnya untuk mereka mengetahui keberadaan kita" balas Raida

"Tapi memanipulasi ingatan itu terlalu..." kata amel yang tiba tiba di potong oleh Raida "cukup... Karena tak ada cara lain selain itu,"

Amel tak bisa berkata apa apa kerena perkataan itu, lalu pergi untuk duduk di meja nya.

Sarah melihat amel yang sedang murung, karena kejadian tadi dan menghampirinya.

"Ada apa...?" tanya sarah pada amel

Amel menghela nafas "haah... Aku hanya berpikir cara Raida itu terlalu kejam, memanipulasi ingatan itu bagiku seperti memalsukan sesuatu agar orang tertipu" Kata amel yang membaringkan kepalanya di meja

"Mungkin hal yang di lakukan Raida juga untuk kebaikan manusia" kata sarah sambil menghibur amel

Saat jam istirahat, Amel, Sarah, Rey, dan zeks berkumpul di belakang sekolah.

"Kenapa kita berkumpul di sini?" tanya sarah

"Tadi Raida perpesan bada kami untuk berkumpul di belakang sekolah" ucap rey

"Kalian sudah berkumpul ternyata" ucap Raida di atas pohon

"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Amel

"Aku di sini menunggu kalian" balas Raida

Raida melompat dari atas pohon dan menghampiri mereka

"Kenapa kau mengumpulkan kami?" tanya amel

"Memberi kalian latihan" balas Raida

"Sepulang sekolah berkumpulah lagi di sini" kata Raida lalu pergi

"....." mereka semua hanya terdiam saat Raida mengatakan itu

"Kenapa tidak menyuruh kami berkumpul sepulang sekolah saja" kata Amel, Sarah, Rey, dan Zeks secara bersamaan

Sepulang sekolah mereka berkumpul di belakang sekolah lagi, "dimana Raida...?" tanya sarah

"Mungkin di atas pohon lagi..." balas Zeks

Mereka melihat pohon dimana Raida berada saat istirahat lagi namun tidak ada.

"Apa yang kalian lihat di sana?..." tanya Raida yang melompat dari atas gedung

"....." lagi lagi mereka hanya bisa terdiam dengan apa yang dilakukan Raida

4 cincin muncul di tangan Raida "ambil ini" ucap Raida dengan melempar 4 cincin di tangannya Amel, Sarah, Rey, dan Zeks menerima masing masing satu cincin

"Itu cincin peyimpanan pakai lah" ucap Raida sambil mengeluarkan 4 pedang "ambil ini juga, dan bayangkan memasukan kedalam cincin" kata Raida

Mereka menerima masing masing satu pedang mereka membayangkan pedang itu masuk kedalam cincin, pedang mereka masuk ke dalam cincin yang mereka pakai

"Sekarang bayangkan untuk mengeluarkannya" kata Raida

Saat mereka membayangkan mengeluarkan pedang, pedang itu keluar dari cincin yang mereka pakai

"Sepertinya kita harus membuat tempat untuk berkumpul" kata Raida

"Yeaaah... Markas rahasia" teriak Rey dan Zeks

Raida meneleportasikan Amel, Sarah, Rey, dan Zeks ke sebuah tempat yang di penuhi pohon dan ada kapal luar angkasa di dataran rumput yang cukup luas

"Dimana kita? Dan benda apa di sana...?" kata zeks

"Kita di hutan dan itu adalah kapal luar angkasa ku" balas Raida

"Baik lah... Ayo latihan pedang" kata raida

More Chapters