Cherreads

Chapter 17 - Pengintai Ubun-Ubun

Aku terkurung dalam menara

yang menjulur dari ubunku, menjulang seperti bisul yang enggan pecah.

Kulitnya berlumut dendam,

setiap pori-porinya menyimpan kesah yang kau kubur hidup-hidup.

Anjungannya mengecil,

mengerangkengku pada anak tangga yang kehilangan kekuatannya,

Memaksaku mengitari luka yang sengaja kau biarkan berulang.

Sebuah liang sempit menganga tanda rakus, menyantap cahaya seperti rahang binatang buas.

Awan selalu mendung, dan aku berdiri tanpa payung. Airnya adalah belati tergantung yang mengintai ubun-ubunku untuk napas yang terjeda.

Aku merangkak di gorong-gorong sempit, di bawah sorotmu yang membakar bulu kudukku.

Kau biarkan aku memanjat menuju puncak yang sudah kau benam dengan putus asa.

Apakah Ku Terluka?

Kau, adalah arsitek yang membentuk batu demi batu

dari kata-kata yang kau semburkan seperti racun.

More Chapters